KENYA AFRIKA, FTV CHANNEL WIDTAYAMA.AC.ID – Halo Sahabat FTV, tahun 2021 ini menjadi masa yang menyedihkan bagi keberadaan badak putih. Badak putih yang ada di negara Afrika Kenya, dinyatakan punah secara fungsional.
Punah secara fungsional merupakan istilah yang diberikan pada spesies hewan yang hanya tinggal beberapa anggota saja yang masih hidup, namun tidak mampu berkembang biak atau hanya tersisa satu jenis kelamin. Dalam kasus ini, badak putih Kenya dinyatakan punah secara fungsional dikarenakan pejantan terakhir yang bernama Sudan, mati diusianya yang ke-45.
Saat ini masih tersisa dua badak putih betina yang bernama Najin (32 tahun) dan Fatu (21 tahun). Keduanya tinggal di Pusat Konservasi OI Pejeta Kenya Afrika, dan dalam keadaan yang sehat.
Dilansir dari Afrika News (24/2/2021), para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang mencari cara agar bisa memulihkan status punah dari badak putih Kenya. Para ilmuwan mencoba cara mencampurkan telur yang diambil dari rahim Najin dan Fatu dengan sperma badak putih jantan. Sperma diambil para peneliti dari kulit badak putih yang disimpan sebelum mereka mati. Embrio akan dibuahi secara “artifisial” ke rahim badak putih selatan sebagai pengganti.
“Dalam hal mendapatkan telur yang ditanamkan ke dalam badak putih selatan untuk membuat kehamilan badak putih utara, kami masih jauh dari mampu untuk melakukan itu.” ucap Richard Vigne, Direktur Manajer Konservasi OI Pejeta.
Dilaporkan Reuters, hingga Januari 2021 para ilmuwan telah membuat lima embrio badak putih Afrika, disimpan dalam nitrogen cair di laboratoriun Cremona, Italia. Embrio tersebut rencananya akan ditransfer ke rahim badak betina pengganti.
Para peneliti yang bergabung dengan “Bio Rescue” berharap anak badak pertama akan lahir dalam tiga tahun mendatang. Serta ditargetkan populasi yang lebih banyak dapat tercapai dalam dua puluh tahun lagi.
Semoga cara yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut berhasil, dan badak putih utara terbebas dari ancaman kepunahan.***HAD
