Usaha Mahasiswa

Kisah Mahasiswa USU, Mulai dari Bisnis Kecil-Kecilan hingga Berhasil Raih Omzet 60 Juta Perbulan

BANDUNG, FTV CHANNEL WIDYATAMA.AC.ID – Halo Sahabat FTV, untuk membangun sebuah bisnis tidak perlu langsung mengeluarkan biaya yang besar kok. Bertahap saja, seperti berjualan makanan ringan, dessert box atau apapun yang tidak membutuhkan modal yang besar. Asalkan tekun, rajin, mengamati cela di dalam bisnis dan terus berusaha bisa saja usahamu itu akan menjadi “besar” suatu hari nanti. Seperti halnya yang terjadi pada Alween Ong, seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dalam menjalankan bisnisnya.

Awal mulanya, Alween Ong berbisnis dengan hal yang kecil-kecil, seperti dagang ikat pinggang, makelar ponsel hingga perantara jual beli kendaraan. Kemudian Ia melihat ada sebuah peluang besar untuk mengembangkan bisnisnya. Suatu hari teman Alween sedang kesusahan karena ponselnya rusak. Sebagai anakmuda yang hidup di era modern, rasanya hidup tanpa ponsel  itu menjadi masalah besar. Dari situlah, Alween iseng membantu rekannya itu. Jujur saja, kata Alween, saat itu dirinya mengaku tak memiliki keahlian khusus soal utak atik mesin ponsel.

“Saya belajar otodidak saja. Mulai dari membaca buku, melihat teman memperbaiki ponsel hingga utak-atik sendiri. Alhamdulillah, berkat tekad yang kuat, doa dan usaha, saya berhasil memperbaiki ponsel,” jelasnya.

Sebagai pemula di kotanya, di Medan, Alween optimis usaha ini akan berkembang seiring dengan tingginya pengguna ponsel di mana. Terlebih, dia punya keyakinan tak semua orang yang ponselnya rusak langsung ingin mengganti dengan yang baru. Benar saja, dari satu, dua kemudian bertambah banyak reparasi ponsel yang dia diterima. Mulai mendapat respons yang baik, wanita yang lahir Januari 1985 itu semakin serius menggarap bisnisnya sambil kuliah. 

Dia mulai memikirkan lokasi untuk membuka usahanya. Kebetulan, di kampusnya ada pasar khusus mahasiswa yang dinamakan Pasar USU. Di sanalah dia mulai menerima orderan reparasi. Biar matching dengan profesinya, kios kecil itu dinamakan Alween dengan Clinic Handphone. Dengan harga murah yang ditawarkan, dan mendengar testimoni dari pelanggan yang ponselnya sukses Alween perbaiki, pelanggan baru berdatangan. 

Melihat keuletan Alween, tamu-tamunya menyarankan Alween mengikuti lomba Wirausaha Muda Mandiri pada 2008. Sempat tak percaya diri, akhirnya Alween ikut meski lawannya para pengusaha mentereng dengan jumlah pegawai lumayan mengeruk keuntungan. Tak sia-sia, dia menang dan mendapatkan hadiah Rp 8 juta. Uang itu dipakainya untuk mengembangkan usaha. Bisik-bisik beredar, Alween memang dinilai juri sebagai wirausaha kreatif karena baru pertama kali ada di Medan jenis bisnis macam itu.

Dia kemudian mengembangkan usaha Digital Printing. Dari situ keuntungan yang didapat semakin menggiurkan. Dari lapak kecil tanpa pendingin udara, Alween membeli gerai di Grand Mal Palladium yang bersebelahan dengan Kantor Gubernur Sumut. Dengan sistem bagi untung, dia menempati gerai itu tanpa bayar sewa.

“Dari situlah pelanggannya dari mana-mana ada Aceh, Pekanbaru sampai ke Malaysia, China dan Singapura juga ada. Dan penghasilan saya menjadi Rp 60 juta per bulan,” tambahnya.

Kesuksesan Alween membuat dirinya mendapat banyak penghargaan. Tak lupa kesuksesan dan keuntungan yang dia dapat dibagikan bersama pegawainya. Dia pun mulai menerapkan prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility (CSR).

Hebat sekali Mbak Alween ini, dari yang bisnis biasa hingga mendapatkan pelanggan dari luar negeri.***HAD

Related posts

Berjualan “CD”, Mahasiswi UPGRIS Sukses Jadi Pebisnis Muda di Masa Pandemi

FTV CHANNEL

Samsul Arifin, Kisah Sukses Mahasiswa UHAMKA Raih Omzet 180 Juta Perbulan dari Jualan Sayur

FTV CHANNEL

Dzul Fauzi, Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro yang Memiliki Tiga Bisnis

FTV CHANNEL