BANDUNG, FTV CHANNEL WIDYATAMA.AC.ID-Halo sahabat FTV khususnya para penggemar film Horor dan Fiksi ilmiah. Dalam dunia yang
makin berhubungan dekat dengan teknologi, batas antara manusia dengan mesin kian sukar
ditemukan. Frankenstein 2025 hadir dengan kisah klasik yang menggugah pertanyaan: apa
jadinya jika ciptaan manusia memiliki pemikirannya sendiri? Artikel ini akan membahas korelasi
Frankenstein 2025 antara pencipta dan ciptaan dalam teknologi modern, khususnya dengan
maraknya isu kecerdasan buatan (Ai)
Frankenstein sebagai “Tech Creator” Era baru
Alih-alih menjadi ilmuwan medis biomedis, Frankenstein versi 2025 lebih berperan sebagai
pengembang teknologi atau ahli Ai. Dia bukan hanya menciptakan dekedar bentuk fisik tetapi
juga dengan kesadaran buatan. Ini mencerminkan kisah nyata dunia saat ini dimana manusia
mulai “menciptakan” entitas digital yang dapat berpikir dan belajar sendiri.
Frankenstein Sebagai Simbol Transhumanisme
Dilansir dari https://id.wikipedia.org/ Transhumanisme adalah gerakan untuk meningkatkan
kondisi manusia dengan teknologi baik secara fisik maupun mental. Mahkluk Frankenstein bisa
jadi bukan hanya tubuh yang dihidupkan kembali, tetapi entitas hasil modifikasi genetic atau
bahkan separuh AI. Ia menjadi simbol dari ambisi manusia untuk melampaui keterbatasannya.
Visualisasai Relasi Manusia-Mesin dalam Film
Dari segi sinematik, Frankenstein 2025 mungkin akan menampilkan desain makhluk yang tidak
sepenuhnya biologis, melainkan perpaduan antara organik dan mekanik. Estetika ini membuat
nuansa Transhumanisme dan Cyberpunk. Selain itu, interaksi antara Frankenstein dengan
mahkluknya mungkin menyerupai hubungan antara manusia dengan ciptaan digital yaitu dingin
dan terprogram.
Refleksi Sosial: Dehumanisasi di Era Digital
Film ini juga bisa menjadi metafora atas bagaimana manusia di era digital kerap dipandang
sebagai data, kode, atau algoritma. Mahkluk Frankenstein yang kesadarannya mungkin diunduh
atau diprogram, menghadirkan kritik terhadap Masyarakat yang mengukur nilai manusia
berdasarkan fungsi.
Frankenstein 2025 bukan hanya sekedar film Horor ilmiah, tapi juga cerminan dari dunia kita
yang makin menyatu dengan teknologi. Ditengah geliat Ai dan Transhumanisme, kisah ini
menjadi semakin relevamn: Ketika manusia menciptakan sesuatu yang menyerupai dirinya
sendiri, apakah dia juga harus bertanggung jawab seperti Tuhan?*Safnat Babis