Info Musik Viral

Film Dokumenter “The Mahuse’z”, Menilik Konflik Agraria di Merauke

BANDUNG, FTV CHANNEL WIDYATAMA.AC.ID –Sahabat FTV, Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan flora dan fauna. Masyarakat adat yang biasa hidup dengan alam, membuat hutan dengan keberagaman flora dan fauna menjadi terjaga. 

Termasuk suku Malind di pelosok Merauke yang bergantung kepada alam, dan mulai terganggu kelangsungan hidupnya sejak proyek Merauke Integrated Food Energy and Estate (MIFEE) disahkan pada tahun 2015. Proyek ini merupakan proyek pemerintahan presiden Jokowi yang ingin menjadikan Papua sebagai lumbung pangan untuk kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor. 

Cuplikan rekaman dokumenter “The Mahuse’z” (Foto daro Google Picture)

“Ini kita punya Hak!” ucap salah satu masyarakat adat di pertengahan film dokumenter “The Mahuse’z”  yang dirilis Watchdoc pada 2015 lalu. Dandhy Laksono dan Suparta Arz berhasil mendokumentasikan konflik agraria antara masyarakat adat dengan perusahaan PT. ACP Agraria di pelosok Merauke yang ingin merubah hutan adat menjadi perkebunan kelapa sawit pada tahun 2015.

Diawal film dokumenter “The Mahuse’z” ini menggambarkan tiga anak bersama ibunya yang sedang membakar burung yang biasa mereka temui dihutan mereka. 40 detik setelahnya pesan tersirat dari film ini mulai dimunculkan, yaitu sagu, hutan dan tradisi yang melekat pada kehidupan mereka sebagai realitas sosial yang harus tetap dijaga dan melestarikan alam.

Film ini secara keseluruhan mendokumentasikan konflik antara perusahaan ACP Agraria dengan masyarakat adat marga Mahuse. Hutan adat yang mereka anggap sebagai ibu mereka, akan dijadikan perkebunan sawit oleh PT ACP Agraria. Beberapa warga di film dokumenter ini mengaku kerap diintimidasi oleh oknum aparat untuk setuju membebaskan lahan adat kepada perusahaan. 

Cuplikan rekaman dokumenter “The Mahuse’z” (Foto dari Google Picture)

Disisi  lain marga Mahuse berjibaku untuk tetap tidak memberikan izin kepada perusahaan, dan melakukan penolakan seperti memalang jalan masuk ke hutan dan bernegosiasi kepada perusahaan. Mereka menganggap bahwa perusahaan akan mengganggu kehidupan mereka. Masyarakat yang terbiasa memanfaatkan hutan sebagai sumber penghidupan akan menjadi terganggu bila hutan mereka dirubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Mereka khawatir bila perusahaan diberikan izin untuk membuat perkebunan diatas tanah adat mereka, maka kerusakan alam akan segera terjadi dan akan terus diwariskan kepada anak cucu meskipun izin kontrak telah selesai.

Film yang disutradarai oleh Dandhy Laksono ini merupakan salah satu film dokumenter dari rangkaian perjalanan Dandhy Laksono dengan Suparta Arz yang bertajuk “Ekspedisi Indonesia Biru”. Film ini berdurasi 85 menit dan dirilis pada 29 Agustus 2015 dikanal Youtube mereka Watchdoc Image. Hingga tulisan ini ditulis jumlah penonton film ini mencapai 1,5 juta views. Selain “the Mahuse’z” ada beberapa film dokumenter lainnya yaitu, “Samin VS Semen”, “Asimetris”, “Kala Benoa”, dan salah satunya yang sangat viral pada tahun 2019 yaitu “Sexy Killers”. ***Bowo Andrean

Related posts

Video Musik “Wonderland Indonesia” Ciptaan Alffy Rev Feat. Novita Bachmid Trending di Youtube & Viral di Tiktok

FTV CHANNEL

Tak Mau Curi Jambu Tetangga, Rizky Bocah SD Banjir Pujian Warganet

FTV CHANNEL

“Brand” Lokal Indonesia Erigo Store Sukses Tampil di New York Fashion Week

FTV CHANNEL