BANDUNG, FTV.CHANNEL.WIDYATAMA.AC.ID. Halo sobat FTV, kali ini pembahasan tentang film akan mengupas tentang sebuah tayangan series keluaran tahun 2022 yang berjudul “1899”, dengan genre thriller, misteri, dan fiksi supranatural. Tayangan series tersebut bisa disaksikan di Netflix sebanyak delapan episode.
Film “1899” menceritakan tentang kapal uap imigran dari Eropa bernama Kerberos yang hendak pergi menuju Amerika. Semua orang yang ada dikapal tersebut pergi ke Amerika dengan maksud memulai kehidupan baru. Di dalam kapal tersebut terdapat banyak kelas masyarakat dan latar belakang yang berbeda beda, mulai dari dokter hingga kaum buruh. Di tengah perjalanan awak kapal Kerberos mendapatkan sebuah pesan misterius dari kapal lain bernama Prometheus, yang empat bulan sebelumnya dikabarkan hilang. Sejak peristiwa itu, keanehanpun mulai terjadi di atas kapal Kerberos.
Film “1899” merupakan karya dua sineas asal Jerman Jantje Friese dan Baran Bo Odar. Keduanya bernai menampilkan hal yang berbeda dalam filmnya tersebut yaitu penggunaaan bahasa asli dalam dialog penumpang kapal Kerberos. Sebagai kapal pengangkut kaum imigran Eropa, Kerberos berisi penumpang dari berbagai kalangan termasuk etnis dan suku bangsa yang berbeda-beda. Pada film “1899”, Friese dan Odar menampilkan setidaknya delapan bahasa yang berbeda dalam adegan dialog para karakternya sesuai dari asal tempat mereka masing – masing. Sang sutradara Baran Bo Odar, memiliki harapan penonton melihat indahnya perbedaan dari berbagai etnik bangsa. Selain itu Bo juga berharap kepada masyarakat yang menggunakan Inggris sebagai bahasa resmi, bisa lebih menghargai, menyukai, dan bahkan mempelajari bahasa – bahasa lainnya.
Menurut Bo Odar, pembuatan naskah film layaknya seperti monster Frankenstain, sangat rumit. Saking rumitnya, Bo Odar menggambarkan naskah yang ia buat ditulis ke dalam delapan bahasa.
Tidak hanya itu, Bo Odar juga menjelaskan kalau di setiap naskah terdapat naskah lain yang berisi terjemahan bahasa Inggris. Setiap naskah kata Bo Odar, juga memiliki asisten bahasanya sendiri agar tetap terjaga kesinambungan serta keasliannya.
Hal lain yang dilakukan sang sutradara Bo Odar adalah membuat catatan fonetik di setiap naskah yang dibuatnya. Bahasa fonetik merupakan suatu simbol atau alphabet yang dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana bunyi dari suatu kata. Karenanya Baran Bo Odar mempelajarinya khusus untuk dapat memahami dialog yg sedang dibicarakan, sehingga dirinya bisa memahami emosi, nada bicara, dan intonasi dari setiap karakter yang ada meskipun dengan bahasa yang berbeda sesuai keinginannya,
Terdengar sangat memusingkan bukan ? Bo Odar sendiri akhirnya menyerah dengan keinginannya tersebut, dan ia pun mengikuti sekaligus menilai setiap dialog, berdasarkan nada bicara, ekpresi, dan gerakan tubuh aktornya. Hal itu dilakukan Bo Odar untuk menilai apakah tanda tanda tersebut sesuai dengan scene atau tidak. Pada akhirnya Bo Odar menyadari bahwa komunikasi itu tidak selalu harus menggunakan bahasa yang sama, bahkan dari sorot mata saja kata Bo Odar, seseorang bisa mengetahui apakah seseorang sedang panik, marah atau sedih.
Jadi begitu sobat FTV, cerita mengapa film series “1899” memakai delapan bahasa. Menarik bukan. Jangan lupa nonton tayangannya di Netflix ya, dijamin seru dan mendebarkan. ***Andrebray2022