Teknologi Audio Visual

6 Teknologi Efek Visual yang Biasa Digunakan Dalam Pembuatan Film

BANDUNG, FTV CHANNEL WIDYATAMA.AC.ID – Halo Sahabat FTV siapa sih yang ngga tau dengan film – film produksi Hollywood. Ya Hollywood terkenal dengan industri perfilmannya di seluruh dunia. Nah pasti udah banyak kan film – film Hollywood yang udah kalian tonton. Tapi kalian tau ngga film yang biasa kalian tonton itu hampir semua proses pembuatannya menggunakan teknologi audio visual yang canggih seperti penggunaan efek – efek yang membuatnya terlihat nyata. Contohnya pada film “Ironman” yang menggunakan teknologi CGI/Computer Generated Imagery dan teknologi lainnya.

Nah kali ini FTV Channel akan membahas apa aja sih Teknologi yang biasa digunakan untuk menghasilkan efek – efek dalam pembuatan perfilman di Hollywood.

  1. Digital Resurrection

Kalian tentu tau jika salah satu aktor film “Fast and Furious”, yakni Paul Walker meninggal di tengah-tengah proses syuting. Tapi kenapa dia bisa tetap muncul di filmnya ya? Padahal insiden kematiannya terjadi saat  syuting belum selesai. Nah ternyata nih, dengan menggunakan kombinasi teknologi CGI, Face Scanning, dan Motion Capture.Tim visual efek dari “Fast and Furious” berhasil menciptakan versi CGI atau virtual Paul Walker menggunakan klip-klip lama. Setelah proses syuting selesai, wajah Paul Walker ditempelkan di wajah adiknya Caleb Walker yang menggantikan akting sang kakak.

2. Digital De-Aging
 Bagi kalian yang sudah pernah nonton film “Pirates of The Caribbean” terbaru, tentu ingat, adegan di mana Jack Sparrow versi muda muncul.  Nah kalian tahu nggak, jika peran tersebut dimainkan oleh Johnny Depp, yang usianya 58 tahun, bukan pemeran pengganti. Nah, tim kreatif film tersebut melakukan proses “Digtal De-Aging”, atau proses rekayasa digital terhadap footages hasil syuting film 

Selanjutnya, ada film “Captain America Civil War”. Di sini pun, kalian bakal menemukan adegan di mana Tony Stark versi remaja diperankan Robert Downey Jr. Teknik “Digital Aging” sebenarnya bukan hal baru. Karena sedari dulu, Hollywood udah melakukannya dengan kombinasi make-up dan wig. Kini dengan bantuan CGI, tampilan tua-muda kini benar-benar bisa terkesan nyata.

3. Digital Nudit
Bagi kalian sudah nonton “Game Of Thrones”, tentu ingat di musim kelima serial HBO ini, ada satu adegan di mana karakter Ratu yang diperankan oleh Lena Headey harus berjalan di tengah kota tanpa busana. Kalian mungkin membayangkan bahwa dia benar-benar melakukannya ya. Kenyataannya tidak demikian. Adegan tanpa busana yang dilakoni Lena Headey rupanya berkat sentuhan rekayasa digital. Yap, lagi-lagi para pembuat film menggunakan gabungan syuting dan CGI. Syarat yang pertama, tentu pemeran pengganti harus mirip dengan pemeran utama. Kedua, adegan dilakukan beberapa kali sekali dengan pemeran utama yang mengenakan busana, kemudian dilanjutkan dengan pemeran pengganti yang nggak memakai busana dan sekali lagi dengan “green screen” serta “lighting” yang bergerak. Proses ini juga menggunakan “facial scanning” dan “motion capture”, hingga wajah pemeran utama yang ditempelkan di tubuh pemeran pengganti.
4. Motion Capture

Tau kah kalian, teknologi “Motion Capture” atau “MoCap” telah digunakan di industri “game” sejak zaman SEGA lho. Penggunaannya di film sendiri, baru terjadi pada film “The Lord Of The Rings: The Two Towers”, untuk menciptakan karakter Gollum yang dimainkan oleh Andy Serkis. Teknologi “Motion Capture” sendiri akhirnya berhasil mendapat dorongan kuat, setelah kesuksesan film “Avatar” karya James Cameron pada tahun 2009, yang menghabiskan waktu 12 tahun untuk pra-produksi demi menyempurnakan kamera virtual untuk teknologi MoCap ini.

5. Digital Location

Teknologi digital dalam film, tidak hanya bisa membangkitkan aktor dari kematian, tepai juga bisa membangun lokasi atau sebuah kota digital. Sebagai contoh film “Avatar” lagi deh. Di film ini, setiap adegan yang ber-setting di planet para alien biru yang disebut Pandora, keseluruhannya diciptakan secara digital. demikian juga dengan suasana angkasa luar di film “Gravity”. Nggak sampai di situ, teknologi “Digital Set” juga bisa dipakai untuk memodifikasi lokasi yang sudah ada lho. Sebut aja gedung “Avengers” di serial “Avengers” atau gedung “Oscorp” di serial “Amazing Spiderman”.

6.  Green Screen

“Chromakey” atau kunci-kroma atau biasa disebut “green screen”, merupakan teknologi digital yang paling banyak digunakan dalam industri film Hollywood. Dengan “green screen”,  film dapat menambahkan atau mengubah gambar sesuai keinginan kita. Efek visualisasi yang dihasilkan disebut juga dengan “virtual background”, yaitu memanipulasi gambar secara digital. Contohnya seperti menambahkan Menara Eiffel, zombi, laut, langit, dan efek-efek lainnya sesuai kebutuhan gambar. Penataan “green screen” juga sangat berpengaruh dalam proses “editing”. Hal ini untuk menojolkan obyek utama sekaligus melakukan “blocking”, sehingga pembuat film dapat mengganti “green screen” dengan obyek lain.

Nah sahabat FTV itulah cerita enam teknologi efek digital yang paling umum digunakan dalam  proses pembuatan Film Hollywood. Tunggu artikel seru yang lainnya seputar teknologi audio visual ya. ***Aziz Jaya Putra

 

Related posts

“Takara Bomber 100 DC”, Lampu Segudang Fitur Untuk Kantong Pemula

FTV CHANNEL

Keren, RED Perkenalkan Kamera 8K V-Raptor ST dan Endors Jason “Aquaman” Momoa

FTV CHANNEL

Mudahkan Kebutuhan Konten Kreator, Aplikasi dan Template Editing Video Semakin Banyak Bermunculan

FTV CHANNEL