BANDUNG, FTV CHANNEL WIDYATAMA.AC.ID – SAHABAT FTV, sudah bukan suatu tontonan yang asing bagi masyarakat indonesia ketika disinggung tentang keberadaan film Bollywood. Film-film yang yang diproduksi dari India itu sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena kemiripan budaya dan isu-isu sosialnya sehingga menjadi tontonan yang relevan. Salah satunya adalah film “MY NAME IS KHAN”.
My Name Is Khan merupakan sebuah film drama sosial yang diproduksi oleh Dharma Production dan Red Chillies Entertainment yang dirilis pada tahun 2010.
Film ini disutradarai oleh Karan Johar dan skenarionya dibuat oleh Shibani Bathija. Film ini dibintangi oleh Shah Rukh Khan, Kajol, dan Tanay Chheda. My Name Is Khan bercerita tentang Rizwan Khan, seorang muslim India penderita sindrom Asperger yang pergi ke Amerika untuk bertemu dengan presiden, serta kehidupan pribadinya dengan sang istri yang bernama Mandhira.
Film dengan genre drama ini menggunakan sisi relijius sebagai bagian dari naskah ceritanya. Karan Johar selaku sutradara mampu memberikan sentuhan yang ringan dalam filmnya, sehingga “My Name Is Khan” mampu dicerna dengan mudah. Namun sayangnya, kekuatan naskah film yang pada awalnya terasa sangat membumi, justru semakin turun kualitasnya ketika menuju bagian akhir film yang mana terkesan hiperbolis dan sedikit tidak masuk akal.
Hadirnya duo Shah Rukh Khan dan Kajol mampu memberikan nuansa romantisme yang sangat kuat karena keduanya memiliki chemistry yang sangat baik. Film ini serasa kekurangan nyawa ketika karakter Rizwan dan Mandhira digambarkan berpisah. Satu hal yang sangat diingat ketika menonton film ini adalah jalinan musik yang ditampilkan oleh trio Shankar Ehsan-Loy. Rangkaian musik latar yang mereka hadirkan serasa mampu mengisi film dengan sangat baik.***AS